Selasa, 20 Desember 2016

GOOGLE DOODLE (DESEMBER 7, 2016)



GOOGLE DOODLES (DECEMBER  2016)

DECEMBER 7

7 December 2016 Google Doodle Merayakan The 340th Anniversary Of  Ole Rømer Determining The Speed Of Light
 
 
Google pada hari Rabu ini, 7 Desember 2016 merayakan 340 tahun dalam penentuan kecepatan cahaya yang diketahui pada tanggal 7 Desember 1676 dari jurnal penelitian pertama kalinya di Eropa, the Journal des sçavans. Jurnal ini masih dieksploitasi, pada bnetuk modern yang dikenal dengan nama Journal des Savants.

Di sekolah, kita diajarkan cahaya lebih cepat daripada suara. Dari semua kita pelajari selama ini untuk mengingat apa itu kecepatan cahaya, terima kasih untuk Google sekali lagi, sekarang kita tahu siapa di belakang penemuan ini.

Ahli astronomi terkenal Galileo Galilei yang pertama kali berkeinginan untuk menemukan kecepatan cahaya, tetapi gagal. Bertahun-tahun kemudian, Rømer lah yang awalnya melakukan rencana dasar untuk mengamati penelitiannya tentang gerhana bulan Jupiter. Doodle menampilkan Rømer yang melangkah bolak-balik ke teleskopnya untuk mengamai Bumi, Jupiter dan bulan Jupiter Io.

Meskipun Rømer berhasil dalam berkontribusi penemuannya, banyak yang mengatakan tanpa metode dan pelajaran Galileo, dia tidak akan menemukannya. Dalam penyelidikannya, Galileo menemukan 2 hal; pertama, kecepatan cahaya sangatlah cepat; kedua, kecepatannya lebih cepat 10× dari kecepatan suara. 

Berdasarkan dari pengamatan ini, Rømer mulai penelitianya beberapa tahun, kemudian pada tahun 1673 ketika dia memperhatikan selang waktu antara gerhana bulan Jupiter yang bernama Io. Meskipun Io ditemukan oleh Galileo pada tahun 1610.

Ahli astronomi Denmark Ole Rømer yang mengamati gerhana bulan Jupiter Io. Rømer menemukan sebuah ketidakcocokan dalam peramalan dan penampilan gerhana yang sebenarnya. Dalam sebuah pengumuman kepada the Royal Academy of Sciences   di Paris, Rømer meramalkan bahwa Io akan keluar dari bayangan Jupiter selama 10 menit setelah diharapkan, pada tanggal 16 November 1676. Daripada kecepatan cahaya, Rømer lebih tertarik dengan penjelasan ketidakcocokan dari kemunculan atau pencelupan IO selama gerhana.

Rømer memperhitungkan secara kasar selama 10 - 11 menit untuk cahaya dalam melakukan perjalanan dalam jarak yang sama dengan setengah diameter orbit bola bumi. Perhitungan ini hanya bekerja 220,000 kilometer/detik, sebuah nilai 26 persen lebih rendah dari nilai yang sebenarnya. Rømer meramalkan secara benar cahaya itu memiliki kecepatan terbatas, dimana dirinya sendiri tidak memungkiri dalam komunitas peneliti.

Walaupun Google merayakan Ole Rømer dalam menentukan kecepatan sebuah cahaya, itu hanyalah sebuah kesimpulan tidak langsung dari penemuannnya. Masih ada beberapa perdebatan siapa yang lebih tepatnya yang dihargai dalam penemuan ini, dengan beberapa peneliti yang lebih menunjuk memberi penghargaan kepada Christiaan Huygens yang memperhitungkan kira-kira-kira kecepatan cahaya di Bumi berdasarkan satuan.


 

0 komentar:

Posting Komentar