GOOGLE DOODLES
(DECEMBER 2016)
DECEMBER 7
7 December 2016 Google Doodle
Merayakan The
340th Anniversary Of Ole Rømer Determining The Speed Of Light
Google pada hari Rabu ini, 7 Desember 2016 merayakan 340 tahun dalam penentuan kecepatan cahaya yang diketahui pada tanggal 7 Desember 1676 dari jurnal penelitian pertama kalinya di Eropa, the Journal des sçavans. Jurnal ini masih dieksploitasi, pada bnetuk modern yang dikenal dengan nama Journal des Savants.
Di sekolah, kita diajarkan cahaya lebih cepat daripada suara. Dari semua kita pelajari selama ini untuk mengingat apa itu kecepatan cahaya, terima kasih untuk Google sekali lagi, sekarang kita tahu siapa di belakang penemuan ini.
Ahli astronomi terkenal Galileo Galilei yang pertama kali berkeinginan untuk menemukan kecepatan cahaya, tetapi gagal. Bertahun-tahun kemudian, Rømer lah yang awalnya melakukan rencana dasar untuk mengamati penelitiannya tentang gerhana bulan Jupiter. Doodle menampilkan Rømer yang melangkah bolak-balik ke teleskopnya untuk mengamai Bumi, Jupiter dan bulan Jupiter Io.
Di sekolah, kita diajarkan cahaya lebih cepat daripada suara. Dari semua kita pelajari selama ini untuk mengingat apa itu kecepatan cahaya, terima kasih untuk Google sekali lagi, sekarang kita tahu siapa di belakang penemuan ini.
Ahli astronomi terkenal Galileo Galilei yang pertama kali berkeinginan untuk menemukan kecepatan cahaya, tetapi gagal. Bertahun-tahun kemudian, Rømer lah yang awalnya melakukan rencana dasar untuk mengamati penelitiannya tentang gerhana bulan Jupiter. Doodle menampilkan Rømer yang melangkah bolak-balik ke teleskopnya untuk mengamai Bumi, Jupiter dan bulan Jupiter Io.
Meskipun Rømer berhasil dalam berkontribusi
penemuannya, banyak yang mengatakan tanpa metode dan pelajaran Galileo, dia
tidak akan menemukannya. Dalam penyelidikannya, Galileo menemukan 2 hal; pertama, kecepatan cahaya sangatlah
cepat; kedua, kecepatannya lebih
cepat 10× dari kecepatan suara.
Berdasarkan dari pengamatan ini, Rømer mulai
penelitianya beberapa tahun, kemudian pada tahun 1673 ketika dia memperhatikan selang
waktu antara gerhana bulan Jupiter yang bernama Io. Meskipun Io ditemukan oleh Galileo pada tahun 1610.
Ahli astronomi Denmark Ole Rømer yang mengamati
gerhana bulan Jupiter Io. Rømer menemukan sebuah ketidakcocokan dalam peramalan
dan penampilan gerhana yang sebenarnya. Dalam sebuah pengumuman kepada the Royal
Academy of Sciences di Paris, Rømer meramalkan bahwa Io akan keluar dari
bayangan Jupiter selama 10 menit setelah diharapkan, pada tanggal 16 November
1676. Daripada kecepatan cahaya, Rømer lebih tertarik dengan penjelasan
ketidakcocokan dari kemunculan atau pencelupan IO selama gerhana.
Rømer memperhitungkan secara kasar selama 10 - 11
menit untuk cahaya dalam melakukan perjalanan dalam jarak yang sama dengan
setengah diameter orbit bola bumi. Perhitungan ini hanya bekerja 220,000
kilometer/detik, sebuah nilai 26 persen lebih rendah dari nilai yang
sebenarnya. Rømer meramalkan secara benar cahaya itu memiliki kecepatan terbatas,
dimana dirinya sendiri tidak memungkiri dalam komunitas peneliti.
Walaupun Google merayakan Ole Rømer dalam
menentukan kecepatan sebuah cahaya, itu hanyalah sebuah kesimpulan tidak
langsung dari penemuannnya. Masih ada beberapa perdebatan siapa yang lebih
tepatnya yang dihargai dalam penemuan ini, dengan beberapa peneliti yang lebih
menunjuk memberi penghargaan kepada Christiaan
Huygens yang memperhitungkan kira-kira-kira kecepatan cahaya di Bumi
berdasarkan satuan.
0 komentar:
Posting Komentar