Rabu, 26 April 2017

Google Doodle (April 26, 2017)



GOOGLE DOODLES (APRIL 2017)

APRIL 26

April 26, 2017 Google Doodle Merayakan Masuknya Pesawat Luar Angkasa Cassini Diantara Saturnus Dan Cincinnya
 
Hari Rabu ini, 26 April 2017 Google mengilustrasikan Doodle khusus untuk pesawat luar angkasa milik NASA yang bernama “Cassini” yang akan memasuki ruang baru yang belum terjamah di area cincin planet Saturnus. Untuk merayakannya Google menampilkan animasi pesawat luar angkasa.

Doodle menampilkan animasi pesawat luar angkasa Cassini yang berhasil memotret lingkungan dalam cincin planet Saturnus, kemudian Cassini memancarkan ekspresi bahagianya. Seakan-akan Saturnus bersiap untuk close-up atau selfie untuk kita!

Cassini adalah usaha bersama NASA, European Space Agency (ESA), dan Badan Antariksa Italia (ASI). Pesawat Cassini sudah memulai perjalanan 2,2 milliar mil dan hampir 20 tahun diluncurkan ke luar angkasa sejak 15 Oktober 1997. Satelit Huygens yang merupakan bagian dari Cassini kemudian berpisah dari pengorbitnya pada tanggal 25 Desember 2004 dan mendarat di Satelit Saturnus yang bernama Titan pada tanggal 14 Januari 2005. Sejak saat itu, Cassini aktif mengirim informasi tentang Titan kepada ilmuwan untuk dipelajari.

Saat ini pesawat Cassini memulai serangkaian rute antara Saturnus dan cincinnya. Gerakan acrobat kosmis ini adalah bangian dari “Grand Finale” Cassini yang dramastis, satu set orbit yang menawarkan pemandangan bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya di planet terbesar kedua di tata surya kita.

Dengan terjun ke area baru ini, Cassini akan membantu ilmuwan mempelajari lebih banyak tentang asal-usul, massa dan umur cincin Saturnus, serta misteri interior raksasa gas tersebut. Dan tentu saja akan ada penambahan yang menakjubkan pada galeri foto Cassini yang sudah menakjubkan. Cassini baru-baru ini mengungkapkan beberapa rahasia bulan Saturnus, Encaladus yang termasuk kondisi yang ramah terhadap kehidupan.

Yang terbaru, pada tanggal 22 April 2017 ini, Cassini berhasil memanfaatkan dorongan gravitasi Titan untuk membuat rute eksplorasi baru di Saturnus. Upaya ini memberikan ilmuwan pemandangan pertama lautan Titan, pola cuaca dan bukit pasir yang bergelombang.

Para ilmuwan bahkan sudah mulai memberi nama pada perairan-perairan dna dataran kecil di Titan sebagai “pulau ajaib”.

Selanjutnya, akan ada 22 percobaan penjelajahan baru di area Saturnus yang belum perhah disentuh. Waktu paling cepat yang dijadwalkan  untuk membuat kontak dari Cassini ke Bumi adalah sekitar pukul 03.05 dinihari waktu AS atau sekitar 15.00 WIB pada tanggal 27 April 2017 besok. Gambar-gambar dan data baru tentang Saturnus diharapkan bisa dilihat oleh masyarakat luas.

Setelah itu, tugas Cassini selesai. Pesawat tersebut yang dirancang khusus untuk memasuki orbit Saturnus dan mempelajari satelit alaminya akan tutup usia.

Para peneliti memutuskan untuk mengakhiri misi pesawat Cassini yang sudah terlalu lama mengorbit di Saturnus karena masalah bahan bakar. Jika tetap dipaksakan untuk beroperasi maka Cassini akan sulit dikendalikan dan bisa menabrak salah satu bulan di Saturnus. Kondisi ini bisa memicu kontaminasi untuk riset-riset selanjutnya. Meluncurkan Cassini ke atmosfer Saturnus dinilai sebagai opsi terbaik untuk menghancurkannya.

NASA bakal menghancurkan pesawat tersebut dengan cara dijatuhkan ke atmosfer Saturnus agar mikroba dari Bumi yang terbawa di pesawat itu tidak mencemari satelit-satelit Saturnus.

Instrument pengukur di Cassini akan mempelajari sampel partikel es di cincin-cincin Saturnus. Para ilmuwan juga akan memakai robot itu untuk memetakan kondisi medan magnet dan gravitasi Saturnus. Dua hal ini akan menjadi petunjuk untuk mengetahui seberapa cepat Saturnus berotasi pada porosnya. “juga akan diselidiki mengapa kecil sekali atau bahkan tidak ada penyimpangan anatara sumbu medan magnet dan rotasi. Ada apa sebenarnya disana?” kata Spilker, seperti ditulis The Inquistr.

Misi terakhir Cassini ini menjadi pertaruhan besar karena akan melewati wilayah asing. Manajer Proyek Cassini di NASA, Earl Maize, menyatakan tidak ada petunjuk serpihan batu atau es di jalur wahana tersebut. Namun, dengan kecepatan hampir 10 ribu kilometer/jam, Cassini bisa rusak parah jika mengalami tabrakan meski hanya dengan debu kecil. “Peluang bertabrakan dengan debu itu cukup tinggi, tapi kami sudah siap dengan kemungkinan seperti itu,” kata Maize.

Perjalanan yang melintasi ring D memiliki resiko tinggi karena para peneliti tidak memiliki gambaran pasti tentang kawasan itu. Selama ini mereka hanya memiliki model cincin-cincin Saturnus. “Rasanya perjalanan akan aman, tapi tetap saja resikonya besar,” kata Maize. Cassini diperkirakan mencapai orbit rendah Saturnus pada 15 September 2017 nanti. Inilah periode terakhir Cassini untuk mengirimkan data atmosfer sebelum terbakar seperti meteor dan menjadi debu.




0 komentar:

Posting Komentar