Selasa, 26 Juli 2016

POEM 1


The Sorrow Of Love



The brawling of a sparrow in the eaves,

The brilliant moon and all the milky sky,

And all that famous harmony of leaves,

Had blotted out man’s image and his cry.

A girl arose that had red mournful lips

And seemed the greatness of the world in tears,

Doomed like odysseus and the labouring ships

And proud as priam murdered with his peers

Arose and on the instant clamorous eaves,

A climbing moon upon an empty sky,

And all that lamentation of the leaves,

Could but compose man’s image and his cry.



                                                                                               By : William Butler Yeats












Google Doodle (June 24, 2016)



GOOGLE DOODLES (JUNE 2016)

JUNE 24

24 Juni 2016 Google Doodle Merayakan The 105th Anniversary Of Juan Manuel Fangio's Birthday
 

Google kembali memberikan apresiasi kepada salah seorang tokoh terkenal dunia dimana pada hari Jumat 24 Juni 2016 mesin pencari tersebut memberikan apresiasi kepada pembalap formula 1, Juan Manuel Fangio. Google memperingati hari ulang tahunnya yang ke-105, Hal ini dilakukan oleh Google, karena Juan Manuel merupakan Legenda pembalap F1 yang memiliki prestasi juara dunia 5 kali, itulah kenapa Juan Sang Master (El Maestro).

Desain doodle kali ini menampilkan gambar berdesain retro dengan elemen visual berupa mobil balap dan karikatur foto diri Fangio yang mengenakan helm dan kacamata pelindung.

Juan Manuel Fangio, lahir di Balcarce, dekat Buenos Aires pada 24 Juni 1911. Pertama kali, Juan mengikuti lomba formula 1 pada Grand Prix Inggris, namun baru memenangkan gelar pada Grand Prix Monaco. Hingga akhirnya, putra dari pasangan Loreto Fangio dan Herminia Derano berhasil menjadi juara dunia F1 pada tahun 1951.

Kemenangannya pada ajang balap mobil ini, diikuti dengan empat kemenangan lainnya yakni pada tahun 1954, 1955, 1956, dan 1957. Catatan rekor kemenangan 5 kali ini, dipegang oleh pembalap asal Argentina ini selama 47 tahun. Rekor ini baru terpecahkan oleh Michaael Schumacker pada tahun 2003. Meski demikian, prestasi yang diraih oleh Juan ini lebih hebat yakni berhasil menjadi juara dunia dari 4 tim yang berbeda yakni Alfa Romeo, Maserati, Mercedes GP dan Ferrari.

Dia juga mengantongi angka tertinggi dalam hal persentase kemenangan di arena balap Formula 1, yaitu 46,15 persen. Dari 52 balapan yang diikuti Fangio, 24 di antaranya berakhir dengan kemenangan.

Sebenarnya Michael Schumacher masih berada di posisi 9 dan Juan Manuel Fangio berada di puncak dalam daftar 10 Pembalap F1 terbaik. Sedangkan posisi sepuluh diisi oleh Sebastian Vettel. Mari kita lihat nama-nama pembalap terbaik di bawah ini.
Juan Manuel Fangio
Alain Prost
Fernando Alonso
Jim Clark
Ayrton Senna
Jackie Stewart
Nelson Piquet
Emerson Fittipaldi
Michael Schumacher
Sebastian Vettel

Menilik ke belakang, Fangio muda sangat tertarik dengan dunia otomotif. Ia bahkan rela meninggalkan pendidikannya untuk mempelajari mekanisme mesin otomotif pada tahun 1938. Ia menyulap garasi mobil pribadi menjadi bengkel dan mulai mengikuti even balapan lokal. Berawal dari sini, Fangio memulai karirnya, bermodalkan mobil Ford model A yang dimodifikasi sendiri ia mengikuti berbagai even perlombaan.

Tahun 1940, dengan menunggangi mobil Chevrolet, ia berhasil menjuarai kejuaraan nasional balap jarak jauh sekira 10.000 KM, di Argentina.

Setelah berhasil menjuarai sejumlah grand prix di Argentina, ia melanjutkan karirnya ke Eropa pada tahun 1948. Dari sini karirnya mulai melejit hingga menjuarai berbagai even kelas dunia.

Pada tahun 1951 Fangio menjuarai sejumlah racing bersama tim Alfa di Swiss, Prancis dan Spanyol. Hingga berganti tim, Fangio masih menjadi juara di arena balap F1 empat musim berturut-turut.

Pada tahun 1958, Fangio memutuskan untuk berhenti balapan dan pensiun.

Setelah pensiun, Fangio menjabat sebagai presiden kehormatan Mercedes-Benz Argentina sejak 1987 hingga meninggal dunia pada 1995.

Semasa kecil, Juan Manuel Fangio juga gemar bermain bola. Saking pintarnya memainkan si kulit bundar, ia mendapat julukan El Chueco (berkaki bengkok), berkat kelihaiannya dalam mencetak gol ke gawang dalam pertandingan sepak bola. Juan Manuel fangio akhirnya meninggal pada usia 84 tahun tepatnya pada tanggal 17 Juli 1995, hal ini tentu mengundang rasa kehilangan yang sangat dalam, untuk dunia Formula 1.

Sosok yang sering kali disebut sebagai salah satu pebalap terhebat sepanjang zaman ini dikebumikan di kampung halamannya di Balcarce, Buenos Aires, Argentina.