GOOGLE DOODLES (MAY 2016)
MAY 4
Siapakah Itu Jane Jacobs yang Dijadikan Google Doodle 4 Mei 2016? Ketika kita membuka halaman utama Google hari ini Rabu, 4 Mei 2016, mata pasti tertumbuk pada doodle unik yang menggambarkan tata kota yang rapi, dengan sosok perempuan berambut abu-abu dan kacamata biru.
Dia adalah Jane Jacobs,
seorang wanita yang terlahir dengan nama Jane Butzner yang lahir di Scranton,
Pennsylvania, 4 Mei 1916 tepat 100 tahun lalu serta meninggal di Toronto, 25
April 2006 pada umur 89 tahun. Jane Jacobs adalah seorang wartawan,
penulis buku, dan aktivis berdarah Amerika Kanada yang dikenal sebagai pemikir
di bidang studi urban. Pemikiran tersebut tertuang dalam bukunya The Death and
Life of Great American Cities yang terbit tahun 1961.
Fakta pertama, Jane Jacobs tidak memiliki gelar
sarjana atau pelatihan formal yang berkaitan dengan tata kota. Saat berkuliah
di Columbia University untuk School of General Studies (Studi Umum), Jane
mengambil minat di bidang geologi, zoologi, hukum,
ilmu politik, dan ekonomi. Meskipun demikian, hal ini tidak
mengurangi kemampuan Jane dalam bidang tata kota yang didalaminya kelak.
Fakta kedua, buku The Death and Life of Great
American Cities hanyalah salah satu dari beberapa buku yang ditulis oleh Jane
Jacobs. Yang lain adalah The
Economy of Cities (1969), The Question of Separatism: Quebec and the
Struggle over Sovereignty (1980), Cities and the Wealth of Nations (1984), dan
Dark Age Ahead (2004). Jane juga sempat menulis buku anak The Girl on the Hat
(1990).
Fakta ketiga, buku The
Death and Life of Great American Cities ditulis oleh Jane Jacobs sebagai kritik
atas kebijakan urban planning Amerika Serikat di dekade 1950-an. Dalam
bukunya The Death and Life of Great American Cities, ia berpendapat bahwa
pembaruan perkotaan tidak memikirkan kebutuhan bagi ba nyak penduduk asli kota
tersebut. Buku ini juga memperkenalkan konsep ilmu sosiologi dalam perencanaan
seperti "mata jalanan" (eyes on the street) dan modal sosial. Jane
menitikberatkan bahwa ternyata pembaharuan perkotaan yang dicanangkan AS kala
itu, tidak menghormati
kebutuhan utama penghuni kota.
Fakta keempat, Jane
Jacobs adalah pencetus gerakan akar rumput yang bertujuan penentang
penggusuran diGreenwich Village, New York City. Penggusuran itu direncanakan
dilakukan sebagai daerah pembangunan Jalan Bebas Hambatan Lower Manhattan yang
membentang dari SoHo dan Little Italy. Pembangunan ini mengakibatkan beberapa
blok dari Greenwich Village harus dihancurkan, termasuk 132 keluarga harus
keluar dari lingkungan tempat tinggal mereka. Selain itu, 1.000 usaha kecil
harus mengungsikan usahanya. Ia pun tidak sepaham dengan Robert Moses, perencana
kota setempat yang terlibat dalam pembangunan jalan bebas hambatan ini.
Perjuangan Jane sempat
berbuah buruk, kala ia mesti dipenjara pada 10 April 1968 karena dituduh
menjadi provokator kerusuhan dan menghalangi administrasi publik. Namun, hal
tersebut tak pernah mematahkan semangat Jane untuk mencari bentuk yang ‘lebih
manusiawi’ dari tata kota. Dan akhirnya pada tahun 1968, Jane Jacobs
pindah ke Toronto, Kanada dan melakukan hal serupa dalam menentang Jalan Bebas
Hambatan Spadina yang direncanakan dibangun di kota itu.
Atas pemikiran dan
aktivitasnya semasa hidup, Jane Jacobs dikenal sebagai salah satu perempuan
berpengaruh dalam sejarah Amerika dan dunia. Jane Jacobs memberikan perhatian
besar terhadap perkembangan masyarakat perkotaan yang terdampak kemajuan
teknologi dan industri. Tak heran jika hari ini, google memberikan kredit
khusus kepada Jane Jacobs melalui Google doodle bergambar wajahnya lengkapnya
gedung-gedung perkotaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah urban adalah
salah fokus pemikiran dan kegelisahan Jane Jacobs.
0 komentar:
Posting Komentar