Senin, 30 Mei 2016

GOOGLE DOODLES (MAY 4)



GOOGLE DOODLES (MAY 2016)

MAY 4

4 Mei 2016 Google Doodle Merayakan The 100th Anniversary Of Jane Jacobs' Birthday
 


Siapakah Itu Jane Jacobs yang Dijadikan Google Doodle 4 Mei 2016? Ketika kita membuka halaman utama Google hari ini Rabu, 4 Mei 2016, mata pasti tertumbuk pada doodle unik yang menggambarkan tata kota yang rapi, dengan sosok perempuan berambut abu-abu dan kacamata biru.


Dia adalah Jane Jacobs, seorang wanita yang terlahir dengan nama Jane Butzner yang lahir di Scranton, Pennsylvania, 4 Mei 1916 tepat 100 tahun lalu serta meninggal di Toronto, 25 April 2006 pada umur 89 tahun. Jane Jacobs adalah seorang wartawan, penulis buku, dan aktivis berdarah Amerika Kanada yang dikenal sebagai pemikir di bidang studi urban. Pemikiran tersebut tertuang dalam bukunya The Death and Life of Great American Cities yang terbit tahun 1961.

Fakta pertama, Jane Jacobs tidak memiliki gelar sarjana atau pelatihan formal yang berkaitan dengan tata kota. Saat berkuliah di Columbia University untuk School of General Studies (Studi Umum), Jane mengambil minat di bidang geologi, zoologi, hukum, ilmu politik, dan ekonomi. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi kemampuan Jane dalam bidang tata kota yang didalaminya kelak.

Fakta kedua, buku The Death and Life of Great American Cities hanyalah salah satu dari beberapa buku yang ditulis oleh Jane Jacobs. Yang lain adalah The Economy of Cities (1969), The Question of Separatism: Quebec and the Struggle over Sovereignty (1980), Cities and the Wealth of Nations (1984), dan Dark Age Ahead (2004). Jane juga sempat menulis buku anak The Girl on the Hat (1990).

Fakta ketiga, buku The Death and Life of Great American Cities ditulis oleh Jane Jacobs sebagai kritik atas kebijakan urban planning Amerika Serikat di dekade 1950-an. Dalam bukunya The Death and Life of Great American Cities, ia berpendapat bahwa pembaruan perkotaan tidak memikirkan kebutuhan bagi ba nyak penduduk asli kota tersebut. Buku ini juga memperkenalkan konsep ilmu sosiologi dalam perencanaan seperti "mata jalanan" (eyes on the street) dan modal sosial. Jane menitikberatkan bahwa ternyata pembaharuan perkotaan yang dicanangkan AS kala itu, tidak menghormati kebutuhan utama penghuni kota.

Fakta keempat, Jane Jacobs adalah  pencetus gerakan akar rumput yang bertujuan penentang penggusuran diGreenwich Village, New York City. Penggusuran itu direncanakan dilakukan sebagai daerah pembangunan Jalan Bebas Hambatan Lower Manhattan yang membentang dari SoHo dan Little Italy. Pembangunan ini mengakibatkan beberapa blok dari Greenwich Village harus dihancurkan, termasuk 132 keluarga harus keluar dari lingkungan tempat tinggal mereka. Selain itu, 1.000 usaha kecil harus mengungsikan usahanya. Ia pun tidak sepaham dengan Robert Moses, perencana kota setempat yang terlibat dalam pembangunan jalan bebas hambatan ini.

Perjuangan Jane sempat berbuah buruk, kala ia mesti dipenjara pada 10 April 1968 karena dituduh menjadi provokator kerusuhan dan menghalangi administrasi publik. Namun, hal tersebut tak pernah mematahkan semangat Jane untuk mencari bentuk yang ‘lebih manusiawi’ dari tata kota. Dan akhirnya pada tahun 1968, Jane Jacobs pindah ke Toronto, Kanada dan melakukan hal serupa dalam menentang Jalan Bebas Hambatan Spadina yang direncanakan dibangun di kota itu.

Atas pemikiran dan aktivitasnya semasa hidup, Jane Jacobs dikenal sebagai salah satu perempuan berpengaruh dalam sejarah Amerika dan dunia. Jane Jacobs memberikan perhatian besar terhadap perkembangan masyarakat perkotaan yang terdampak kemajuan teknologi dan industri. Tak heran jika hari ini, google memberikan kredit khusus kepada Jane Jacobs melalui Google doodle bergambar wajahnya lengkapnya gedung-gedung perkotaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah urban adalah salah fokus pemikiran dan kegelisahan Jane Jacobs.


0 komentar:

Posting Komentar